Jam menunjukkan pukul 19.33 WIB saat pesawat Lion Air flight 625 Balikpapan- Semarang mendarat di Airport Ahmad Yani Semarang.
Aku menutup tablet. Bersiap untuk turun.
Aku menengok keluar jendela.
I see.....
Home.
.........
Sepinggan Airport.
Seorang laki-laki Dayak larut dalam tarian. Kaki bergerak berirama, menyapu bumi. Tangan meliuk bagaikan kepakan sayap. Melayang-melayang dalam kedamaian. Mencipta gerakan penuh rasa, menyatu dalam notasi keindahan Sape.
Simple is beauty. La beauté est simple.
Keindahan dalam paduan gerak dan irama, melebur ke dalam kemurnian alam. Living in harmony. Nature is mother of culture.
Alam memberikan kehidupan. Alam menerima kehidupan. Hubungan kausalitas dalam keseimbangan.
..... Dimanapun kita berada, itu adalah rumah kita.
Ketika pesawat take off pukul 18.50 WITA. Meninggalkan Sepinggan.
Dalam hati aku merasa....I left my home, to go back to my home..
...........
Mobil meluncur di tol Semarang-Salatiga. Persis sebelum rest area Salatiga, hujan mulai turun. Jam 21.15 WIB
"Kita nanti makan dulu. Sekalian beli lauk untuk besok sahur."
............
Beberapa resto dan warung makan di sepanjang jalur Salatiga - Suruh masih buka. Lalu lintas kendaraan juga masih ramai.
..........
Warung soto segar Bu Wiwik.
Warung soto ini terletak di tepi jalan Tingkir -Suruh. Tepatnya di daerah Plumbon, Kecamatan Suruh. Di belakang restoran terdapat kolam ikan nila dan mujair. Area di belakang kolam ikan, di balik tembok pagar belakang, merupakan areal pesawahan yang luas.
Jika kamu duduk di resto itu, kemudian kamu mengarahkan pandanganmu ke arah barat daya, kamu akan mendapatkan sebuah view bentangan areal pesawahan dengan latar belakang jalan tol Salatiga -Solo , gunung Merapi dan gunung Merbabu. Warung soto segar Bu Wiwik merupakan salah satu restoran yang memiliki view pemandangan yang sangat Indah di jalur Salatiga - Suruh ini. Apalagi jika kamu punya kesempatan menikmatinya pada sekitar jam 08.00 - 10.00 WIB pagi.
...........
Hujan belum reda. Beberapa mobil dan motor terlihat memadati halaman parkir depan resto.
Pukul 21. 25. Alhamdulillah..masih dapat tempat parkir.
Photo di Restoran Soto Segar Bu Wiwik.
Saatnya makan. Walaupun ketika di pesawat tadi sempat berbuka puasa, tapi perut terasa lapar kembali. Let's eat..
Soto daging, sate telor, paru, hati, bakwan, jeruk hangat dan es teh dengan segera pindah ke perut. Alhamdulillah...
Pegawai restoran datang dengan menenteng package soto, untuk sahur besok pagi.
"Sekalian bill-nya ya."
Saat membayar di kasir aku benar-benar kembali merasakan wis di "Jawa". Aku membayar seratus enam puluh tujuh rupiah, untuk all biaya makan bertiga, plus package isi tiga porsi soto, sate paru dan hati yang dibawa pulang.
"Aku wis neng Solotigo." Regone..harganya itu lho yang "ndudohi.'
........
Bersih-bersih Rumah
Akhirnya sampai di rumah. Kulirik jam saat mengunci kembali pagar. Hmmm.,..Jam sebelas malam lebih...
Teras dan sebagian halaman rumah terlihat cukup bersih, sepertinya habis disapu, dibersihkan. Beberapa pohon di halaman juga keliatan habis dipangkas cabang-cabangnya.
Namun untuk tanaman pagar teh-tehan , daunnya rimbun tidak beraturan. Bunga bougenville ntlolor-ntlolor merambat di pagar depan, harus dipangkas. Di halaman depan samping, rumput gajah mini habis bersih. Ga tahu karena mati atau entek dimakan kelinci. Yang tumbuh malah rumput liar. Lampu halaman ada yang tidak menyala.
Ritual bersih-bersih harus segera dimulai. Setelah shalat isya, langsung start.. pintu-pintu dan jendela-jendela yang menghadap ke samping dan belakang rumah dibuka, untuk membuang udara pengap Dan agar udara sejuk dapat masuk. Clear..sirkulasi udara lancar. Angin sejuk Merbabu mulai mengisi ruang-rauang rumah.
Selanjutnya sapu mulai beraksi. Sapu manual maupun sapu otomatis Robotic Vacuum Cleaner mulai bekerja. Ruang belakang yang difungsikan sebagai ruang library menjadi sasaran pertama pembersihan debu. Menyusul ruang di sampingnya, yang biasa dipakai untuk tempat rujakan atau arisan. Setelah ruang-ruang di belakang rumah clear.. pembersihan mulai merambah ke ruang-ruang di bangunan rumah induk dan dapur. Keringat bercucuran.
Photo Pembersihan area selasar dapur.
Jam dua dini hari baru selesai. Tidak termasuk bangunan garasi dan bangunan ruang cuci pakaian. Lanjutkan besok. Yang penting udara rumah sudah tidak pengap lagi.
Dua jam lagi dah subuh. Tanggung kalo tidur sekarang. . Aku buka tablet. Membaca modul Digital Asset Management (DAM). Let's study.. Dari bulan lalu aku memang sudah mulai menyisihkan waktu untuk dikit-dikit nyicil belajar materi-materi bahan examination bulan Mei. Sekalian menunggu waktu sahur dan sholat subuh.
Jam tiga. Dari loudspeaker masjid mulai terdengar orang membangunkan tidur dan mengajak warga untuk makan sahur.
"Sahur..sahur...
Bapak-bapak, ibu-ibu..monggo enggal-enggal dhahar sahur. Sapunika wekdal sampun menunjukkan pukul 03.00.
Sahur..sahur..."
........
Jam empat pagi. Aku membuka jendela-jendela yang belum dibuka. Udara dingin menerobos masuk. Brrrr...tambah dingin.
Setelah sholat subuh, aku langsung tidur. Bantal...mana bantal..
........
Terdengar pagar depan ada yang membuka. Aku menengok jam dinding. Pukul setengah delapan. Dari tirai aku melihat orang yang akan bersih-bersih rumput liar sudah datang. Membawa cangkul, sabit, bagor dan sapu lidi.
Setelah menutup kembali pintu pagar, ia langsung menuju ke halaman samping.
Aku meneruskan tidur.
..........
1st day : Pruning
Beberapa peralatan pemangkasan atau pruning tanaman dikeluarkan dari box penyimpanan. Jadwal hari ini adalah merapikan tanaman pagar, pruning beberapa pohon bunga (flowering tree) serta cabang-cabang pohon buah. Kebetulan baterai-baterai hedge trimmer sudah di-charge. Untuk pemangkasan tanaman pagar teh-tehan, garlic vine plant dan bougenville.
Beberapa bougenvil sudah merambat rimbun sampai di luar pagar. Demikian juga garlic plant.
Memangkas dan merapikan tanaman pagar membutuhkan lebih dari dua jam. Selesai merapikan tanaman pagar, lanjut pruning cabang-cabang baru pohon-pohon buah yang baru tumbuh.
2nd day: Art of Nature
Hari ini rencananya akan membentuk tajuk pohon abiu. Pohon abiu atau sawo Australia sudah tumbuh tegak dan rimbun. Pohon ini berkali-kali telah berbuah. Buahnya mirip dengan sawo durian dalam versi lebih enak, karamel dan tidak terlalu bergetah.
Bijinya cuma satu.
Rencananya tajuk pohon abiu ini akan aku buat agak melengkung, bagian atas pohonnya. Istilah dalam bahasa jawa, agak "mentiyung".
Pertama, tali diikatkan ke batang pohon bagian atas pohon abiu, kemudian ditarik kencang hingga batang pohon menjadi melengkung. Kemudian, ujung tali lainnya kemudian diikatkan ke pohon durian dan pohon jeruk Bali. Posisi tali itu akan aku biarkan berbulan-bulan sampai pertumbuhan pohon secara alami menjadi melengkung.
Untuk membentuk sebuah pohon menjadi melengkung benar-benar menguras tenaga. Kelihatan mudah tapi ternyata membutuhkan dua orang untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Semoga beberapa bulan lagi saat aku pulang lagi, aku dapat melihat hasil dari plengkungan pohon abiu itu.
Ketinggalan Kereta
Perjalanan ke Stasiun Balapan Solo hari ini memakan waktu cukup lama.
Berangkat dari rumah sehabis asar sekitar jam 15.30 WIB. Jarak rumah ke Stasiun Balapan sebenarnya tidak terlalu jauh. Hanya 41 kilometer. Biasanya hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam.
Aku buka Google Map. Jalur utama jalan Semarang-Solo cukup padat. Rute perjalanan diarahkan melalui jalur alternatif. Melewati Susukan - Karanggede - Simo - Waduk Cengklik dst.
Cus..berangkat. Susukan -Karanggede cukup lancar. Memasuki jalur Karanggede - Simo, jalanan mulai merayap. Bukan karena lalu lintas terlalu padat, namun karena ada sebuah truck penuh muatan yang berjalan sangat pelan, yang menyebabkan adanya iring-iringan kendaraan panjang di belakangnya. Jalur yang sempit membuat kendaraan di belakangnya tidak berani menyalipnya. Iring-iringant siput itu terus berlanjut sampai Simo. Di pertigaan Patung Singa Simo akhirnya dapat lepas dari truck. Truck berjalan lurus ke arah Ampel, sedangkan aku harus belok kiri masuk jalur Simo - Bangak.
Eaalah...ternyata di jalur Simo - Bangak, nasib tidak berubah. Setelah beberapa saat cukup lancar, jalan kembali merayap. Sekarang penyebabnya ganti pick up pengangkut ayam pedaging. Ada dua pick up penuh muatan ayam berjalan pelan. Dan iringan kendaraanpun panjang mengular di belakangnya.
Setelah beberapa kali terjebak lagi di beberapa kemacetan berikutnya akhirnya sampai juga di Stasiun Balapan. Jam 17.33 WIB. Tepat tiga menit setelah kereta Malabar jurusan Malang yang seharusnya aku naiki, meninggalkan stasiun Solo Balapan menuju Malang.
Aku ketinggalan kereta.
..........
Aku memutuskan untuk maghriban dulu di masjid setelah sebelumnya pesan ticket lagi untuk jadwal kereta keberangkatan berikutnya. Aku dapat kereta jam sepuluh malam. Berarti masih empat jam lagi.
Setelah buka puasa dengan air teh kemasan dan sholat maghrib, nongkrong dulu di beranda masjid sambil menunggu waktu sholat Isya sekalian. Maksudnya biar ga bolak-balik antara ruang tunggu stasiun - masjid.
Scooterist brotherhood
Di beranda masjid banyak orang yang duduk-duduk sambil buka puasa. Kebanyakan dari mereka adalah para penumpang yang sedang menunggu jadwal keberangkatan kereta ataupun orang yang menjemput sanak family yang akan datang.
Ga sengaja aku bertemu dengan anak vespa. Mas Ivan, seorang scooterist dari Sragen sedang mengantar istri dan anaknya yang akan pulang mudik menengok orang tuanya di Jogja. Ngobrol ngalor-ngidul dengan mas Ivan sampai hampir jam setengah sembilan malam. Dari obrolan keikutsertaan dalam Vespa's World Days 2022 di Bali, touring ke NTB, touring ke Alas Purwo Banyuwangi sampai kegiatan touring vespa tipis-tipis sekitar Jawa Tengah.
Karena keasyikan mengobrol, membuat waktu bergulir cepat. Setelah berpamitan dengan mas Ivan, aku kembali ke stasiun untuk ngopi dan berbuka puasa dengan makanan besar. Restoran fast food KFC dan Kopi Kenangan menemani buka puasa hari ini.
Setelah berbuka puasa, aku bertemu dengan seorang mahasiswi yang sedang menempuh program pasca sarjana di salah satu kampus di Solo. Seluk beluk program LPDP dan beasiswa pendidikan kampus menjadi topik pembicaraan kami. Dia adalah salah seorang penerima beasiswa program S-2 dari UNS.
Jam 10 malam kereta Kertanegara tiba.
Saatnya...Road to Malang.
Dalam perjalanan kereta Solo - Malang, aku memanfaatkan waktu untuk mengerjakan tugas penulisan essay materi Digital Humanities.
Essay belum selesai. Kecapekan. Aku tertidur dalam kereta api Kertanegara yang melaju menuju ke kota Malang.
See you Malang
Pukul setengah empat pagi kereta tiba di Stasiun Malang. Udara dingin menyergap saat keluar dari kereta. Order Gocar .
Keluar dari stasiun disambut oleh kilauan lampu jalan dan pohon-pohon rindang di tepi jalan. Terlihat indah. Dari tape mobil mengalun sholawat yang diputar driver Gocar.
Menyusuri jalan S. Supriyadi. Jalanan yang biasanya selalu ramai ini terasa lengang. Sampai rumah ibu menjelang Subuh.
Kumpul keluarga
Ada sebuah filosofi Jawa, Mangan Ora Mangan Kumpul.
Mangan Ora Mangan Kumpul adalah filosofi dalam kehidupan masyarakat Jawa yang sarat dengan makna.
Mangan Ora Mangan Kumpul secara harfiah berarti “makan atau tidak makan, yang penting berkumpul", filosofi ini menekankan pentingnya gotong royong dan tenggang rasa di antara anggota keluarga atau komunitas. Lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan fisik seperti makan, filosofi ini mengajarkan tentang nilai-nilai sosial dan hubungan antar manusia. Berkumpul bersama dianggap lebih berharga daripada hanya memikirkan perut kenyang. Ini mengajarkan tentang solidaritas, kebersamaan, dan keharmonisan dalam keluarga dan masyarakat. Filosofi ini mencerminkan kearifan lokal dan tradisi Jawa yang menghargai interaksi sosial dan kebersamaan. Dalam budaya Jawa, berkumpul bersama keluarga atau teman-teman sering dianggap sebagai momen berharga.
Jadi filosofi Mangan Ora Mangan Kumpul sebenarnya mengajarkan kita untuk tidak hanya fokus pada aspek materi, tetapi juga menghargai hubungan dan kebersamaan.
Untuk menghargai hubungan dan kebersamaan dalam keluarga maka keluarga istriku mengadakan acara kumpul mangan-mangan.. Lho??? 😁
Salah seorang adik iparku order - reservasi makan malam di salah satu resto di kota Malang. Ceritanya malam nanti mau bukber sekaligus pertemuan keluarga.
Kebetulan salah satu menu masakan di resto itu yaitu udang galah saos padang merupakan menu favorit ibu mertua.
And then... We have a family bukber . At Osean Garden Wagir Malang.
Makan sambil ngobrol ngalor-ngidul, Kangen-kangenan. Mangan ora mangan kumpul change to Mangan-mangan kumpul.
..........
Lebaran tahun ini memang terasa sekali tidak semeriah lebaran tahun-tahun lalu. Jalanan juga tidak terlalu ramai, bahkan cenderung sangat lancar. Kebanyakan orang merayakan lebaran hanya dengan berkumpul di rumah bersama keluarga atau mengadakan acara pertemuan trah. Ada juga yang merayakan lebaran dengan piknik bersama ke tempat wisata. Kebiasaan sailing mengunjungi berubah menjadi saling mengucapkan Selamat Idul Fitri via telepon, WhatsApp atau email. There is a big change in society culture.
Ada pergeseran habit, ada perubahan tradisi yang secara perlahan-lahan akan merubah satu budaya dalam masyarakat kita.
..........
Hari kedua lebaran pagi. Aku sudah berada di kereta Kertanegara. Menuju Solo.
...........
Sampai rumah pukul empat sore. Setelah membereskan koper, langsung menyiapkan kamar-kamar. Nanti malam ada beberapa saudara yang akan mulai menginap di sini.
I'm very tired., but I have some guests tonight.
Cek kulkas. Aman. Masih punya stock frozen food untuk lauk makan bersama di rumah nanti malam.
Donga-didonga
Hari berikutnya.. Sehabis sholat subuh, beberapa saudara dan keponakan yang menginap di rumah dari kemarin malam ngumpul di dapur. Ada yang nge-teh atau ngopi.
Bercengkerama melampiaskan kangen, beberapa bulan tidak bertemu.
Setelah sarapan pagi, siap-siap berangkat ke acara hari ini, acara rutin tahunan..Pertemuan keluarga dan halal bihalan keluarga besar se-mbah Buyut. Nenek dari jalur ibuku. Beberapa saudara yang dari luar kota sudah mulai berdatangan sejak hari kemarin.
Jam 8 pagi setelah sarapan pagi aku bergegas menuju ke rumah sepupu, lokasi acara halal bi halal keluarga akan dilaksanakan.
Pertemuan keluarga baru selesai jam 2 siang. Lanjut meluncur ke rumah salah satu paman. Takziyah...layat. Dua hari yang lalu salah seorang sepupuku meninggal.
Sampai di rumah saat menjelang adzan Ashar.
Note;
LEBARAN di KAMPUNG HALAMAN ini akan menjadi tulisan bersambung yang cukup panjang.. Dari cerita selama perjalanan mudik, kuliner, berlebaran dll...sampai setelah lebaran. Enjoy this blog
To be continued
Komentar
Posting Komentar