"Ada sebuah cerita negeri timur raya. Alamnya indah, penduduknya ramah. Berbagai suku bangsa dan budayanya. Mereka menyebutnya Nusantara.
Membentang bagai permata di khatulistiwa. Hijau hutannya, biru lautnya. Berlambang burung Garuda, tersemat di dada. Bhineka Tinggal Ika-lah jiwanya....."
Tulisan ini dimulai dengan lirik bait lagu yang ditulis oleh seorang dosen "gaul asyiik" dari salah satu universitas negeri ternama di Yogyakarta.
"Mereka menyebutnya Nusantara."
Kata Nusantara merupakan gabungan kata Nuswa (atau Nusa), Anta dan Tara. Nuswa artnya pulau tempat tinggal. Anta artinya laki-laki kesatria. Tara artinya mulia.
So.... Nusantara atau Nuswantara berarti pulau atau kepulauan yang merupakan tempat tinggal para kesatria yang mulia.
...........
Lambang burung Garuda pada photo di atas merupakan lambang negara yang tergantung di dinding ruangan hall pada salah satu bangunan colonial di kota Bogor, Jawa Barat. Bangunan itu dibangun oleh Gustaaf Willem Baron Van Imhoff pada Agustus 1744. Dua ratus tahun sebelum Pak Karno dan Pak Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan dari jalan Pegangsaan Timur Jakarta. Desain arsitekturnya terinspirasi dari rumah kediaman Duke Malborough di Inggris.
Tidak jauh dari bangunan kolonial itu, terdapat kebun raya yang asri.
..........
Ratusan tahun silam. Di lokasi yang sama terdapat sebuah keraton. Balairung keraton berdiri megah, ditopang oleh tiang-tiang kayu jati penuh hiasan setinggi 40 meter. Tidak jauh dari bangunan keraton terdapat kebon rojo yang terkenal Indah. Di tengah kebon rojo terdapat danau atau situ. Kebon rojo tersebut adalah taman sari kerajaan Pakuan Padjajaran.
........
Note:
(To be continued...tulisan ini akan disambung lagi kapan-kapan 😁)
Komentar
Posting Komentar