Langsung ke konten utama

Postingan

WS RENDRA : The Peacock (English Version)

  Rendra was born in Solo, Central Java on November 7 1935 to Raden Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo and Raden Ayu Catharina Ismadillah.  His father was an Indonesian and Javanese teacher at a Catholic school, as well as a traditional playwright; while his mother was a srimpi dancer at the Surakarta Hadiningrat Palace.  Rendra spent his childhood and adolescence in his hometown, and studied at Xaverius Middle School and De Britto College High School.  Since he was young, he has written poetry, drama scenarios, short stories and literary essays in various mass media.  Rendra continued his education at the Faculty of Letters, Gadjah Mada University, Yogyakarta, majoring in English Literature. He is active in various artistic activities, such as theater, music and dance.  In 1964, he received a scholarship from the American Academy of Dramatic Arts in New York, United States, to study drama and art. There, he met Sunarti Suwandi, an Indonesian dancer who later be...

Kemerdekaan Berserikat Berkumpul NGOPI-NGOPI

Deretan rak berisi buku-buku berjejer di sepanjang dinding dekat pintu utama. Sang Owner sepertinya sengaja meletakkan rak buku itu di situ. Bagian terdepan yang pertama akan langsung kita temui adalah buku- buku tua - tebal - kelihatan agak lusuh, jika kita memasuki ruangan itu. Ada photo besar dengan pigura antik. Seorang Belanda bertopi putih, berdiri gagah. Di bawahnya ada deretan pigura-pigura kecil ditata rapi. Penuh dengan photo-photo lawas. Sebuah perkebunan kopi. Berangka tahun 1938.  .,........ Tahun 1929. Loji Belanda bercat putih. Halaman luas. Arsitektur indische.  Gaya arsitektur indische adalah adaptasi dan paduan antara arsitektur Eropa dengan arsitektur lokal tropis Indonesia. Rumah besar ini dibangun oleh  CP Wolff Schoemaker, seorang arsitek berkebangsaan Belanda.  Jendela kayu besar-besar. Lantai keramik teraso. Gazebo taman kecil berada di samping rumah.  " Maria...speel niet in de tuin. Laten we het huis binnengaan. Binnenkort gaa...

Kamarintah, Republiken, Kamardikan dan Sego Godog

Sekitar tahun 80-an hingga awal 90-an sebuah gerobak kecil mangkal di seberang jalan Rumah Sakit Tentara Dokter Asmir Salatiga. Setiap malam gerobak tua dengan anglo arang yang selalu menebarkan asap " kemeluk " tebal itu, selalu dipenuhi oleh orang-orang yang asyik ngobrol. Air bekas cucian gelas kotor kopi dan teh bolak-balik dibuang di selokan.  Orang-orang menambahkan gumpalan-gumpalan " keluk " rokok diantara asap arang kelapa dari anglo yang pernah putus. Sego godog. Tangan tua yang dipenuhi keriput, dengan cekatan menuangkan air, menambahkan nasi , menambahkan bumbu. Mengaduk-aduk. Diakhiri dengan " nyiduk " nasi berkuah yang kebul-kebul, menuangkannya ke dalam piring. Begitulah sang tangan tua keriput itu berulang kali menjalankan ritual yang sama. Dan selalu akan ada tangan lain yang berganti-ganti, mengambil dan menerima piring isi nasi berkebul-kebul dari tangan keriputnya. Kadang-kadang di saat rehat, saat semua pelanggannya sudah menerima piri...

Little House In The Prairie

  Laura Jika kamu anak SD atau anak SMP sekitar tahun 1980-an, so pasti dengan tingkat probabilitas cukup tinggi....dan cukup meyakinkan pasti tahu siapa gadis pada gambar di atas.  Ya..Laura. Karakter Laura dalam film Little House In The Prairie diperankan oleh Mellisa Gilbert. Tapi tahukah kamu jika karakter Laura dalam film tersebut sebenarnya adalah personifikasi karakter dari penulis buku Little House In The Prairie itu sendiri?  Siapa penulis cerita Little House in The Prairie? Laura Elizabeth Ingalls Wilder. Laura Elizabeth Ingalls Wilder adalah seorang penulis Amerika yang terkenal dengan seri buku anak-anak Little House on the Prairie , diterbitkan antara tahun 1932 dan 1943, yang merupakan  kisah masa kecilnya di keluarga pemukim dan perintis.  Selama tahun 1970-an dan awal 1980-an, serial NBC-TV Little House on the Prairie didasarkan pada buku-buku Little House. Laura adalah anak kedua dari lima bersaudara yang lahir dari pasangan Caroline dan Charles...

Book Review: Fikih Sosial

Overview “Fikih Sosial” is a thought-provoking work that delves into the intersection of Islamic jurisprudence (fiqh) and social dynamics. Written by the esteemed scholar Kiai Sahal Mahfudh, this book offers a fresh perspective on how fiqh can adapt to contemporary societal challenges. Plot and Structure The book doesn’t follow a traditional narrative plot, as it’s not a fictional work. Instead, it presents a systematic exploration of “Fikih Sosial,” emphasizing its relevance in today’s world. The structure is well-organized, with clear sections that guide readers through various aspects of social fiqh. Character Development Given that this is not a novel, there are no characters in the conventional sense. However, Kiai Sahal himself emerges as a central figure—a thinker who bridges the gap between tradition and modernity. His ideas and insights serve as the driving force behind the book. Writing Style Kiai Sahal’s writing style is scholarly yet accessible. He combines classical Islami...

Resensi Buku: “Slilit Sang Kiai”

  “Slilit Sang Kiai” adalah kumpulan esai yang menggugah pikiran oleh Emha Ainun Nadjib, seorang penulis dan tokoh budaya terkemuka Indonesia. Melalui prosanya yang fasih, Nadjib menyelami kompleksitas agama, kemanusiaan, dan keadilan.  Mari kita jelajahi berbagai aspek dalam buku ini.  Buku ini tidak mengikuti alur naratif tradisional. Sebaliknya, ini terdiri dari serangkaian kolom yang awalnya diterbitkan di berbagai media. Masing-masing kolom berdiri sendiri, namun bersama-sama membentuk eksplorasi kohesif atas tema-tema mendalam. Gaya penulisan Cak Nun lugas, memungkinkan pembaca terlibat dengan setiap esai secara mandiri. Sebagai kumpulan esai, “Slilit Sang Kiai” tidak menampilkan pengembangan karakter dalam pengertian konvensional. Namun, suara Cak Nun muncul sebagai tokoh sentral—seorang pengamat yang bijak, pencari kebenaran, dan pembela kemanusiaan. Wawasannya sangat relevan dan mencerahkan.  Agama dan Pembebasan  Emha Ainun Nadjib menantang penggambara...

From Plato To Platoisme

From Plato To Platoisme  adalah karya luar biasa yang menggali inti Platonisme, mengeksplorasi nuansa, asal usul, dan dampaknya.  Ditulis oleh Lloyd P. Gerson, buku ini menjembatani kesenjangan antara keilmuan Amerika Utara dan kontinental, menawarkan wawasan segar tentang aliran filsafat kuno yang paling berpengaruh.  Narasi Gerson bukanlah cerita tradisional yang digerakkan oleh plot; sebaliknya, ini adalah perjalanan intelektual. Ia menelusuri evolusi Platonisme, dari awal hingga berbagai manifestasinya.  Tokoh-tokoh di sini bukanlah individu melainkan pemikiran filosofis, aliran, dan pemikir. Plotnya terungkap melalui interaksi, perdebatan, dan transformasi mereka dari waktu ke waktu.  Prosa Gerson terpelajar dan mudah dipahami. Ia merangkai catatan sejarah, dialog filosofis, dan analisis kritis dengan mulus. Tulisannya teliti, namun ia menghindari jargon yang tidak perlu, membuat ide-ide rumit mudah dicerna oleh pembaca.  Buku ini menggunakan teknik se...