Lupus ,Tangkaplah Daku Kau Kujitak adalah sebuah film komedi Indonesia tahun 1987 yang berdasarkan pada buku pertama serial Lupus populer karya Hilman Hariwijaya.
Film ini mengikuti petualangan Lupus, seorang siswa SMA yang cerdas dan nakal, dan teman-temannya saat mereka menghadapi berbagai masalah seperti kencan, sekolah, keluarga, dan persahabatan.
Film Lupus ini dibagi menjadi 10 segmen, masing-masing berdasarkan cerita pendek dari buku.
Beberapa segmennya adalah: Kencan Pertama (Kencan Pertama), dimana Lupus mencoba mengesankan kekasihnya Poppy; Prestise Jazz (Jazz Prestige), dimana Lupus dan teman-temannya membentuk band jazz untuk berkompetisi di festival sekolah; Playboy Duren Tiga (Playboy Duren Tiga), di mana Lupus mendapat masalah dengan sekelompok preman setelah menggoda pacar pemimpin mereka; dan Kantin Sekolah Kolak Pisang Untuk Lupus, dimana Lupus menghadapi dilema antara kesetiaannya kepada teman-temannya dan kecintaannya pada puding pisang.
Film ini disutradarai oleh Arizal yang terkenal dengan film aksi dan komedi. Dia menggunakan gaya yang serba cepat dan energik, sering menggunakan humor slapstick, dialog jenaka, dan musik yang menarik. Menampilkan beberapa referensi budaya populer, seperti Star Wars, Indiana Jones, dan Michael Jackson.
Penampilan para aktornya secara umum bagus, terutama Ryan Hidayat sebagai Lupus yang menonjolkan pesona dan kharisma karakternya. Ia didukung oleh sederet aktor muda berbakat, seperti Dicky Zulkarnaen sebagai Boim, sahabat Lupus; Ria Irawan sebagai Poppy, kekasih Lupus; dan Meriam Bellina sebagai Mira, adik Lupus. Film ini juga menampilkan beberapa penampilan cameo dari selebriti ternama Tanah Air, seperti Chrisye, Iwan Fals, dan Deddy Mizwar.
Aspek teknis film ini lumayan, mengingat anggaran dan jangka waktunya. Sinematografinya penuh warna dan hidup, pengeditannya halus dan koheren, serta kualitas suaranya jernih dan jernih. Film ini juga memanfaatkan beberapa efek khusus, seperti ledakan, kejar-kejaran mobil, dan aksi, yang menambah keseruan dan keasyikan film. Kekuatan film ini adalah humornya, nostalgianya, dan pesannya. Filmnya sangat lucu, dengan banyak adegan kocak dan lawakan yang mampu membuat penontonnya tertawa. Film ini juga membangkitkan rasa nostalgia karena menggambarkan kehidupan dan budaya remaja Indonesia pada tahun 1980-an. Film ini juga memiliki pesan positif karena menunjukkan pentingnya persahabatan, kejujuran, dan keberanian.
Kelemahan film ini adalah plotnya, durasinya, dan relevansinya. Plot film ini agak tipis dan episodik, karena tidak memiliki konflik atau resolusi utama yang jelas. Film ini juga terlalu panjang karena berdurasi hampir dua jam, sehingga mungkin membuat sebagian penonton bosan. Film tersebut mungkin juga kurang relevan bagi penonton modern, karena beberapa lelucon dan referensinya mungkin sudah ketinggalan zaman atau asing.
Secara keseluruhan, Lupus Kejarlah daku kau kujitak merupakan film seru dan menghibur yang akan memikat para penggemar serial Lupus dan komedi Indonesia. Film tersebut merupakan contoh klasik gaya Arizal dan bakat Ryan Hidayat.
Film ini mungkin bukan sebuah mahakarya, namun patut ditonton karena humornya, nostalgianya, dan pesannya.
Saya akan merekomendasikan film ini kepada siapa saja yang menyukai tawa dan perjalanan menyusuri jalan kenangan.
Komentar
Posting Komentar