Lupus, Makluk Manis Dalam Bis adalah sebuah film komedi Indonesia tahun 1988 yang disutradarai oleh Achiel Nasrun dan dibintangi oleh Ryan Hidayat sebagai Lupus, seorang siswa sekolah menengah unik yang jatuh cinta dengan seorang gadis misterius yang dilihatnya di dalam bus.
Film ini berdasarkan serial komik populer karya Hilman Hariwijaya.
Merupakan seri kedua dari franchise film Lupus.
Plot film ini mengikuti petualangan Lupus dan teman-temannya, Aji, Boim, dan Gito, ketika mereka mencoba menemukan gadis impian Lupus, yang ia sebut “makhluk manis dalam bis”.
Dalam perjalanannya, mereka menemui berbagai kendala, seperti Fifi Alone, reporter gigih yang ingin mewawancarai Lupus, geng saingannya yang ingin menyabotase upaya mereka, dan orang tua Lupus sendiri yang ingin agar ia fokus pada studinya.
Film ini juga menampilkan beberapa subplot, seperti keterlibatan Lupus dalam sebuah produksi film, hubungan Gito dengan makhluk manis, dan persahabatan Lupus dengan Ria Irawan, seorang aktris terkenal. Tema Film ini mengeksplorasi tema cinta remaja, persahabatan, dan humor. Ini menggambarkan kepolosan dan keingintahuan Lupus dan teman-temannya, yang bersedia melakukan apa pun untuk mengejar cinta dan impian mereka.
Hal ini juga menunjukkan perbedaan antara gaya hidup perkotaan dan pedesaan, ketika Lupus dan teman-temannya melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung, dan bertemu dengan budaya dan masyarakat yang berbeda.
LUPUS menggunakan sindiran dan parodi untuk mengolok-olok masyarakat dan media Indonesia, seperti korupsi, sensor, dan budaya selebriti.
Film Lupus menampilkan tumbuh kembang Lupus dan kawan-kawan, saat mereka belajar dari pengalaman dan kesalahan yang mereka lakukan. Lupus yang awalnya naif dan impulsif, menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab, karena ia menyadari pentingnya kejujuran, kesetiaan, dan rasa hormat. Ia juga belajar menghargai keluarga dan teman-temannya, serta menghargai identitas dan bakatnya sendiri. Aji, Boim, dan Gito, yang setia dan mendukung Lupus, juga mengembangkan kepribadian dan minat mereka sendiri, seiring mereka menemukan hal-hal baru dan menghadapi tantangan baru.
Film ini memperkenalkan karakter-karakter baru, seperti makhluk manis yang ternyata adalah gadis yang baik hati dan rendah hati, Fifi Alone yang merupakan reporter yang gigih dan ambisius, serta Ria Irawan yang merupakan aktris yang ramah dan murah hati.
Film Lupus merupakan film komedi klasik dan nostalgia yang menarik bagi penonton Indonesia, terutama mereka yang tumbuh besar dengan membaca komik Lupus. Sebuah film yang menangkap esensi dan semangat komik, dan menghidupkan karakternya dengan dialog yang jenaka, situasi yang lucu, dan lagu yang menarik. Sebuah film yang menampilkan keindahan dan keberagaman Indonesia, dengan lokasi yang indah, kostum warna-warni, dan musik yang autentik.
Film Lupus merupakan tontonan seru dan menghibur yang menyampaikan pesan positif dan membangkitkan semangat tentang cinta, persahabatan, dan humor. L
Lupus disutradarai oleh Achiel Nasrun yang terkenal dengan film komedi dan acara TV-nya. Dia menggunakan gaya yang sederhana dan lugas, dengan pengeditan cepat, musik yang hidup, dan pencahayaan alami.
Ia juga menggunakan berbagai teknik, seperti narasi sulih suara, membekukan bingkai, dan memecahkan dinding keempat, untuk menciptakan efek komik dan melibatkan penonton. Ia juga memperhatikan detail, seperti alat peraga, kostum, dan referensi, untuk menciptakan setting yang realistis dan relatable.
Film ini menampilkan pemeran berbakat dan karismatik, dipimpin oleh Ryan Hidayat sebagai Lupus. Ia menampilkan penampilan yang meyakinkan dan menawan, dengan menangkap tingkah laku, ekspresi, dan suara Lupus.
Ia juga memiliki chemistry yang baik dengan lawan mainnya, terutama Agyl Shahriar sebagai Aji, Andreas Pancarian sebagai Boim, dan Gito Gilas sebagai Gito yang berperan sebagai sahabatnya. Mereka membentuk kelompok yang dinamis dan lucu, yang saling melengkapi kepribadian dan keterampilan.
Film ini juga menampilkan Karina Suwandhi sebagai makhluk manis yang cantik dan misterius, Firda Kussler sebagai Fifi Alone yang menyebalkan dan kocak, serta Ria Irawan sebagai dirinya yang ramah dan murah hati. Lupus memiliki aspek teknis berkualitas tinggi, dengan suara yang jernih dan tajam, sinematografi yang hidup dan penuh warna, serta animasi yang halus dan mulus.
Film ini memiliki soundtrack yang berkesan dan catchy, diciptakan oleh Billy J. Budiardjo, seorang musisi ternama Indonesia.
Soundtracknya menampilkan beberapa lagu, seperti “Makhluk Manis Dalam Bis”, “Lupus”, dan “Ria Irawan”, yang dinyanyikan oleh para aktornya sendiri, dan mencerminkan mood serta tema film tersebut.
Film ini juga memiliki banyak kelebihan, seperti humor, pemeran, dan soundtracknya. Penuh dengan lelucon, permainan kata-kata, dan lelucon yang membuat penonton tertawa dan tersenyum.
LUPUS memiliki pemeran yang menyenangkan dan berbakat, yang menghidupkan karakter dan menciptakan hubungan baik dengan penonton. Memiliki soundtrack yang catchy dan enak didengar, sehingga menambah keseruan dan keseruan film tersebut.
Namun film ini juga memiliki beberapa kelemahan, seperti plot, dufrasi, dan memiliki plot yang sederhana dan mudah ditebak, kurang orisinalitas dan kedalaman.
Lupus memiliki durasi yang panjang dan berlarut-larut sehingga membuat film menjadi agak sedikit membosankan dan repetitif. Memiliki relevansi yang rendah, sehingga membuat film agak terasa ketinggalan jaman dan tidak relevan bagi penonton modern dan global.
Rekomendasi
Secara keseluruhan Lupus merupakan film komedi yang bagus dan menghibur yang cocok untuk penonton Indonesia khususnya para penggemar komik Lupus.
Lupus juga merupakan film komedi yang bagus dan bernostalgia sehingga cocok untuk penonton usia lanjut, terutama yang tumbuh besar dengan menonton film Lupus.
Film ini layak untuk ditonton, jika kamu mencari film komedi yang seru dan ringan yang akan membuatmu tersenyum dan tertawa serta tidak akan membuat kamu berpikir komplek.
Lupus, adà lah sebuah film remaja yang ringan dan menyenangkan.
Komentar
Posting Komentar